Apa itu Aurora dan Mengapa Aurora Bisa Terjadi


Bagaimana Terjadinya Aurora?
Matahari terus-menerus memancarkan partikel bermuatan elektrik yang disebut dengan ion di dalam aliran plasma, atau gas terionisasi, yang dikenal sebagai angin surya (Solar Wind). Medan magnet bumi bertindak sebagai perisai terhadap angin surya dengan menangkap partikel berenergi tinggi ini dan kemudian menyalurkan mereka di sekitar bumi, membentuk sebuah gelembung pelindung yang disebut magnetosfer.
Namun, beberapa partikel yang tersaring ini melewati magnetosfer. Partikel tersebut kemudian turun ke atmosfer bumi, memberikan energi ke molekul oksigen dan nitrogen di sana, dan menarik elektron dari molekul gas tersebut. Karena elektron bersemangat kembali ke keadaan normal mereka, mereka melepaskan foton, atau semburan kecil energi dalam bentuk cahaya.
Cahaya ini akan terlihat dalam bentuk aurora, juga dikenal sebagai aurora kutub atau aurora polar.

Dimana Kita Dapat Melihat Aurora?
Karena partikel tertarik oleh magnetisme kutub bumi aurora hanya dapat disaksikan di daerah dekat Kutub Utara dan Selatan. Aurora Australis, yang juga disebut sebagai cahaya selatan, hanya dapat terlihat dari garis lintang selatan yang tinggi di Antartika, Amerika Selatan dan Australia.

Aurora Borealis, yang juga dikenal sebagai cahaya utara, hanya dapat terlihat di belahan bumi bagian utara, dan kesempatan untuk melihat aurora semakin meningkat manakala Anda semakin dekat ke arah Kutub Utara. Tempat terbaik untuk menyaksikan aurora adalah Alaska, Kanada dan Skandinavia, menurut NASA.

Karena intensitas cahaya yang rendah, aurora hanya dapat dilihat pada malam hari, dengan aktivitas yang semakin tinggi mendekati tengah malam. Aurora dapat bergerak dan berubah bentuk dengan cepat, tetapi biasanya terlihat dengan bentuk untaian cahaya panjang yang membentang di langit untuk sebagian besar malam. Artikel terkait : Jika di Luar Angkasa Tidak Ada Udara, Mengapa Ada Udara di Bumi?

Aurora biasanya muncul dengan nyala yang berpendar, dengan corak warna hijau pucat jeruk nipis. Akan tetapi, sebagaimana energi terbentuk dalam medan magnet, terkadang aurora mengeluarkan rentetan arus listrik. Hal Ini disebut dengan substorm, dan menghasilkan cahaya berdenyut dalam nuansa warna merah, warna fuchsia, ungu, ametis, warna biru laut dan warna putih.

0 Response to "Apa itu Aurora dan Mengapa Aurora Bisa Terjadi"

Post a Comment